Jumat, 09 Januari 2009

Maraknya e-recruitment

Seiring dengan perkembangan teknologi terutama dalam penggunaan internet, banyak perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan teknologi ini untuk membuka lowongan pekerjaan, hal ini dikarenakan agar lebih efektif dan efisien. Jika kita mengejar effisiensi proses link & match, maka kemungkinan yang akan kita bangun sebuah sistem (biasanya berbasis database) yang memungkinkan kemudahan proses submission resume / cv, proses submission adanya lowongan kerja, serta search bagi pencari kerja & pemberi kerja dengan kriteria tertentu yang digunakan sebagai parameter. Contoh kriteria dalam proses searching misalnya tingkat pendidikan, pengalaman kerja, penguasaan skill / pengalaman yang spesifik, riwayat gaji, referee, aktifitas organisasi profesional & kemampuan bahasa asing. Beberapa situs pencari kerja yang mungkin lebih berbasis untuk mengejar effisiensi seperti http://www.karir.com, http://www.lowongan.net.
Tentunya hanya effisiensi saja tidak cukup dalam proses e-recruitment, seseorang pasti akan ingin maju dalam karir-nya. Alangkah indahnya jika proses e-recruitment pada akhirnya dapat di integrasi secara baik dengan proses pematangan skill seseorang. Hal ini tampak jelas pada komunitas vertikal seperti http://www.verticalnet.com yang membangun banyak komunitas vertikal dari berbagai bidang yang relatif spesifik. Dalam komunitas vertikal ini, terjadi interaksi baik secara vertikal antara vendor / industri hilir & hulu maupun horizontal termasuk forum-forum untuk continuing education para skilled worker.

Dari sisi keilmuan menjadi sangat menguntungkan bagi seseorang untuk bergabung dalam komunitas vertikal ini karena semua vendor berlomba-lomba memberikan informasinya kepada anggota komunitas vertikal agar produknya dipakai oleh para skilled worker di tempat kerjanya. Tentunya ilmu yang melimpah ini menjadi sangat baik untuk membuka wawasan para pekerja ini. Di samping itu, keberadaan forum-forum diskusi di komunitas vertikal secara tersamar dapat menjadi medan untuk peer review seseorang yang akhirnya mengarah pada acknowledgement & pengakuan akan ke ahlian seseorang.

Tentunya konsep yang lebih kompleks lagi untuk mengembangkan wawasan seseorang adalah knowledge management yang akan sangat powerfull jika di integrasikan dengan proses pendidikan jarak jauh & e-recruitment yang pada akhirnya memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk memperoleh kesempatan kerja, pengetahuan & informasi.

Referensi:
Onno W. Purbo

Penggunaan E-Commerce di Dunia Bisnis

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi yang sangat dramatis dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak transformational pada berbegai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era ‘total quality’ dan ‘reengineering’, kini saatnya ‘era elektronik’ yang ditandai dengan menjamurnya istilah-istilah ebusiness, e-economy, e-university, e-government, e-entertainment, eservice, dan masih banyak lagi istilah sejenis.
Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi. Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperless, melalui Electronic Data Interchange (EDI), E-mail, electronic bulletin boards, electronic fund transfer, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas e-business di penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantaranya kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu, information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.

Rumusan Masalah

Adanya perkembangan teknologi yang semakin berkembang, mengubah bentuk pemasaran, transaksi jual beli dan pemberian informasi antar mitra bisnis yang pada awalnya tidak dapat dilakukan secara on-line (menggunakan media internet), saat ini dapat dilakukan secara on-line. Dari fenomena yang terjadi tersebut permasalahan yang dapat diangkat yaitu: Seberapa penting penggunaan e-commerce, peluang dan tantangan e-commerce di dunia bisnis, apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan e-commerce.

Analisis

Perspektif dan Perkembangan E-Commerce

Istilah e-business berkaitan erat dengan e-commerce. Bagi sebagian kalangan, istilah e-commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. Sedangkan e-business mengacu pada lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi Meskipun demikian, istilah e-commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5 perspektif (Phan, 1998; lihat Tabel 2): (1) on-line purchasing perspective; (2) digital communications perspective; (3) service perspective; (4) business process perspective; dan (5) marketof- one perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama dengan ebusiness (Turban, et al., 2000)

Peluang dan Tantangan E-Commerce

Perkembangan internet berdampak pada perubahan cara organisasi merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk. Lingkup persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi antara departemen system informasi, pemasaran, layanan pelanggan, dan departemen-departemen lainnya dalam organisasi. Beraneka ragam peluang pemanfaatan internet yang bisa di eksploitasi meliputi:
  • Sumber baru untuk informasi pasar
  • Individualized/customized marketing
  • Cara baru menjalin relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk (interactive marketing);
  • Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasaran;
  • Dan lain-lain.
Proses penyampaian (delivery) produk secara digital via internet diperkirakan diperkirakan bakal semakin marak dalam berbagai sector bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, CD musik, tiket pesawat, sekuritas, jasa konsultasi, hiburan, perbankan, asuransi, pendidikan, dan perawatan kesehatan (Andersen & Vincze, 2000).
Sekalipun ada banyak sekali daya pikat e-business (terutama yang berbasis internet), masih ada sejumlah tantangan atau keterbatasan yang harus diatasi. Sebuah survey yang dilakukan oleh majalah InternetWeek pada tahun 1998 mengungkap sejumlah faktor non teknis yang menghambat perkembangan e-business. Faktor-faktor tersebut antara lain: biaya dan justifikasinya (34,8% dari responden); keamanan dan privasi (17,2%), kurangnya trust dan adanya resistensi pemakai (4,4%); dan faktor-faktor lainnya seperti belum bakunya standar dan regulasi pemerintah, dinamika e-business sebagai bidang kajian baru, jasa pendukung yang masih terbatas, masih terbatasnya jumlah penjual dan pembeli, potensi gangguan terhadap relasi antar pribadi, dan akses internet yang masih terbatas dan relatif mahal bagi banyak pelanggan potensial.

Dampak e-Commerce Terhadap Praktik Bisnis

Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya :
  • Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet.
  • Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia.
  • Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunak dan musik).
  • Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pesanan hingga pengiriman produk.
  • Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online.
  • Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti komputer (Dell Computer Inc.), kosmetik (www.reflect.com), mobil, rumah, permata. Bingkisan hadiah (gift), kartu ucapan, bunga, asuransi, jasa perjalanan wisata, buku, CD, mebel, arloji, T-shirt, dan berbagai macam produk lainnya.
  • Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising.
  • Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pesanan, karena sistem pemesanan elektronis memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat.
  • Menghadirkan pasar maya/virtual (marketspace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace). Dalam hal transformasi organisasi, e- commerce mengubah karakteristik pekerjaan, karir, dan kompensasi. E- commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan yang ramping; bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang, beranggotakan knowledge based workers; mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation); mampu dan berani bereksperimen dengan produk, jasa, maupun proses baru; dan mampu mengelola perubahan secara strategik. Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi, e- commerce memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online di marketspace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan ini antara lain meliputi peralihan dari sistem produksi massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih customized, integrasi berbagai sistem fungsional (seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia)1, baik secara internal maupun dengan mitra bisnis dan pelanggan; penerapan sistem pembayaran baru, seperti electronic cash; penguasaan sistem informasi dan teknologi mutakhir; dan penerapan sistem belajar dan pelatihan online.

Keamanan (Security)

Secara umum, keamanan merupakan salah satu komponen atau servis yang dibutuhkan untuk menjalankan eCommerce. Untuk menjamin keamanan, perlu adanya kemampuan dalam bidang ini yang dapat diperoleh melalui penelitian dan pemahaman. Beberapa topik (issues) yang harus dikuasai antara lain:

Teknologi Kriptografi.
Teknologi kriptografi menjelaskan bagaimana mengamankan data dengan menggunakan enkripsi. Berbagai sistem sudah dikembangkan seperti sistem privae key dan public key. Penguasaan algoritma-algoritma populer digunakan untuk mengamankan data juga sangat penting. Contoh algoritma ini antara lain DES, IDEA, RC5, RSA dan ECC (Ellliptic Curve Cryptography). Penelitian dalam bidang ini di perguruan tinggi merupakan suatu hal yang penting. Salah satu masalah dalam mengamankan enkripsi adalah bagaimana memastikan bahwa hanya sang penerima yang dapat mengakses data. Anda dapat menggembok data dan mengirimkannya bersama kuncinya ke alamat tujuan, tetapi bagaimana memastikan kunci itu tidak dicuri orang di tengah jalan? Salah satu cara untuk memecahkannya adalah bahwa si penerima yang mengirimkan gemboknya, tetapi tidak mengirimkan kuncinya. Anda menggembok data dengan gembok yang dikirim olehnya dan mengirimkannya. Si penerima kemudian akan membukanya dengan kunci miliknya yang tidak pernah dikirimkannya ke siapa-siapa. Kini masalahnya bila data yang digembok itu dicuri orang, tetapi dengan enkripsi yang kompleks akan sangat sulit bagi orang itu untuk mengakses data yanmg sudah digembok itu.

One Time Pasword.
Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi.

Konsultan keamanan.
Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.

Kesimpulan

Dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini penggunaan e-commerce sangat dibutuhkan di dunia bisnis, karena dengan menggunakan e-commerce banyak keuntungan yang dapat diperoleh. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :memudahkan promosi produk, menciptakan saluran distribusi baru, Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk terdigitalisasi,Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pesanan hingga pengiriman produk dan masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan e-commerce di dunia bisnis yaitu dari segi keamanannya. Semakin maraknya cyber crime saat ini dibutuhkan tingkat pengamanan yang sangat extra yang dapat dilakukan dengan penggunaan one time password, melakukan konsultasi dengan konsultan keamanan dan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik kriptography

Referensi
M. Rizalul Hak, “PENGGUNAAN E-COMMERCE DAN DAMPAKNYA BAGI OPERASI BISNIS PERUSAHAAN”,
http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Seminar-MIS/2008/252/252-12-PENGGUNAAN-ECOM-DAN-DAMPAKNYA-OPR-BSNSPRSHN.pdf, diakses tanggal 6 Januari 2009
Onno W Purbo,10 Pertanyaan tentang e-commerce ,www.dudung.net/ 10-pertanyan-tentang-e-commerce.html, diakses tanggal 3 Januari 2009
Deris Setiawan,2002 “E-Commerce”
www.scribd.com/doc/2083958/ecommerce